Pengenalan Budidaya Ikan Lele Pada Siswa Lemhanas

Budidaya ikan lele memang menjadi solusi yang baik untuk mendukung program ketahanan yang dapat dikenalkan di berbagai instansi. Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 131 Santiago, Brigjen TNI Johny L Tobing, memperkenalkan budidaya ikan lele di kolam sekitaran markas Korem kepada siswa Lemhanas RI Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013.

Mereka yang datang dalam rangka Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) di Sulawesi Utara (Sulut), dikenalkan tentang ketahanan pangan di Korem. Para siswa ini sendiri berkunjung ke Korem setelah sehari sebelumnya datang ke kantor gubernur.
Rombongan dari Lemhanas yang diketuai Dr Dharma Kusuma Msi yang juga dikenal sebagai Tenaga Ahli Kepemimpinan di Lemhanas, langsung disambut oleh Danrem bersama Danlantamal VIII Manado Laksma Guguk Handayani dan Danlanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Ferdinand Roring.
Sebelum memasuki Ruang Data Makorem 131, para siswa Lemhanas melihat sekitar Makorem tentang ketahanan pangan korem 131.
Danrem pada sambutan memaparkan wilayah teritorialnya terdiri dari dua provinsi yakni Sulut dan Gorontalo. “Dulunya hanya satu provinsi, setelah terbentuk Provinsi Gorontalo tidak serta merta juga terjadi pemekaran Korem,” katanya.
Lebih lanjut Danrem juga memaparkan karateristik warga Sulut termasuk Suku Minahasa yang dianggap merupakan penduduk terbesar di provinsi Nyiur Melambai ini.
Danrem menjelaskan kedatangan rombongan Lemhanas ini dalam rangka kunjungan kerja sekaligus menggelar berbagai macam diskusi. “Kedatangan rombongan Lemhanas bertujuan mempelajari data terkait strategis dalam negeri dan luar negeri,” katanya.
Lemhanas sendiri mempelajari delapan gatra antara lain ideologi, sumber daya manusia, ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Paling utama menyangkut studi di pemerintah daerah.
Sementara itu Darmakusuma menjelaskan, Lemhanas memiliki tugas pokok sebagai lembaga pendidikan bagi kader pimpinan tingkat nasional. “Lemhanas membantu Presiden dalam penyiapan dan pemantapan kader pimpinan tingkat nasional yang berpikir profesional memiliki moral dan etika kebangsaan, berwawasan nusantara serta memiliki cara pandang yang universal,” ujar Darmakusuma.
Lebih lanjut dikatakannya, studi strategi dalam negeri ini merupakan salah satu program kegiatan yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mempelajari, memahami dan mengkaji potensi daerah dan berbagai permasalahan yang dihadapi daerah ditinjau dari aspek kesejahteraan dan keamanan.
“Kali ini kegiatan peserta akan difokuskan pada aspek peran pendidikan dalam mendukung daya saing bangsa sesuai tema seminar PPRA 49 tahun 2013,” tandasnya.
sumber : bibitikan.net
Share:

Pengunjung

ANIMAL FEED MATERIAL

KAMI BERGERAK DI BIDANG PENYEDIAAN BAHAN PAKAN TERNAK. BAGI ANDA YANG MAU ORDER KAMI SIAP SUPLAY

Transportasi