Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur melakukan pengembangan ikan gurami di wilayah tersebut.
“Ikan gurami ini coba dikembangbiakan guna memperkaya jenis ikan di wilayah tersebut disamping memberikan alternatif pilihan bagi nelayan dalam mengembangkan usahanya,” kata Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, Pulau Pulau Kecil dan Pengawasan Sumber Daya Ikan (KP3K dan Was SDI) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar Fadli di Tenggarong.
Penebarannya dilakukan di dua “reservart” alami dari 3 reservart yang ada di Kukar, yaitu di Danau Loa Kang Desa Liang Ulu Kecamatan Kota Bangun dan Danau Ngayam Tuha di Desa Muara Siran di Kecamatan Muara Kaman.
“Menyebarkan bibit ikan gurami yang ditebarkan di dua `reservart` itu merupakan upaya terobosan untuk memperkaya jenis ikan di Kukar. Sebab ikan Gurami bukan asli ikan lokal,” kata Fadli.Pengembangbiakan gurami di perairan sungai dan danau di Kukar merupakan langkah uji coba apakah gurami nantinya mampu berkembang dengan baik di kedua reservart tersebut, katanya.
Reservart merupakan wadah atau suatu kawasan dimana tempat ikan sungai atau danau paling aman untuk berkembang biak. Menurutnya, dari hasil pengamatan sementara sesungguhnya gurami sebagai ikan air tawar yang habitat aslinya berada di Pulau Jawa dan Sumatera hingga beberapa tempat Asia Tenggara itu harusnya bisa juga berkembang di perairan umum di Kukar.
“Padahal, kondisi kawasan itu airnya tidak jauh berbeda dengan air sungai Mahakam. Hal ini pernah dilakukan pada ikan Nila yang juga bukan asli ikan lokal tapi aslinya dari Sungai Nil di Afrika dan ternyata berhasil di kembangkan di Kukar,” kata Fadli.
Diharapkan setelah penebaran ini perkembangan ikan gurami secara ekonomis berhasil, sehingga mampu memberikan alternatif bagi peningkatan pendapatan nelayan, katanya.
sumber : bibitikan.net
