Muncar, salah satu kecamatan di kabupaten Banyuwangi adalah salah satu kecamatan yang terkenal dengan sebutan kota ikan di Banyuwangi yang sebagian besar mata pencariannya adalah nelayan. Berkat hasil tangkapan yang melimpah, penduduk didaeah tersebut hidupnya cukup makmur. Namun, di tahun 2007 hasil tangkapan ikan mulai sepi. Sehingga, membuat masyarakat kota Muncar harus mencari kegiatan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu nelayan yang memilih mencari penghasilan lain adalah H. Mislan, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Mucar . Pria berumur 56 tahun itu bersusah payah membangun usaha budidaya ikan lele. Walaupun pada mulanya dirinya tak mempunyai keahlian di bidang budidaya ikan Lele. Namun, berkat keyakinannya serta ketekunannya akhirnya budidaya ikan Lele bisa bisa dikembangkannya.
“Alhamdulillah dengan usaha ini saya bisa akhirnya bisa menyekolahkan anak saya ke perguruan tinggi . Dan saat ini Kementrian Kelautan dan Perikanan RI akan memberikan bantuan modal secara hibah untuk memajukan usaha saya serta masyarakat sekitar sini” katanya.
H. Mislan menceritakan awal mulanya dirinya membuk usaha budidaya ikan Lele ini bermodalkan uanga Rp.50 juta hasil dari pinjaman. Dengan uang itu dibuatlah tiga kolam ikan lele di belakang rumahnya dengan ukuran 3 X 4 meter perpetak. Dari tiga petak itu di taburi benih lele sebanyak 15.600 bibit lele. Dengan optimis H Mislan memelihara benih ikan lele tersebut dan akhirnya bisa berkembang.
“Ulet dan telaten kunci keberhasilan, awalnya. Saya ini tidak mengerti budidaya ikan lele ini, namun saya belajar dari buku, alhamdulillah sejak saya berusaha saya tidak pernah rugi,”ungkapnya.
Keberhasilan H. Mislani ini membuat masyarakat Kedungrejo yang tidak mempunyai pekerjaan akhirnya meminta bapak tiga anak ini untuk menularkan keberhasilannya. Sebanyak 12 orang yang ingin merubah hidupnya akhirnya membuka kelompok kerja tani dengan nama Karya Mina.
“Alhamdulillah sekarang ada 20 orang yang membuka usaha dibidang usaha ini, dan behasil semua, yang rata-rata mempunyai pendapatan perbulannya diatas 6 juta perbulan,”beber H. Mislan.
Hasil nyata H. Mislan dan rekan-rekannya ini akhirnya bisa menjadi ikon desa mereka untuk pengembangan ikan Lele
Dirjen Kelautan dan Perikanan yakni Sekretaris Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (Sesditjenkanbud) Ir. Moh Abduh Nurhidayat yang melihat keberhasilan budidaya ikan Lele yang dikembangkan kelompok tani karya Mina ini akhirnya memberikan bantuan yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan lebih besar lagi.
Dirjen Kelautan dan Perikanan yakni Sekretaris Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (Sesditjenkanbud) Ir. Moh Abduh Nurhidayat yang melihat keberhasilan budidaya ikan Lele yang dikembangkan kelompok tani karya Mina ini akhirnya memberikan bantuan yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan lebih besar lagi.
“Ternyata tidak semua nelayan tidak bisa usaha, nyatanya H. Mislan ini, dari nelayan berubah menjadi pembudidaya ikan lele, agar lebih maju dan meningkatkan hasil produksinya,”kata Moh. Abduh.
Moh Abduh Nurhidayat menambahkan, peralihan dari nelayan tangkap menjadi pembudidaya lele karena hasilnya yang lebih pasti dan terukur.
“Hal ini dapat dijadikan contoh sebagai alternatif peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui kegiatan usaha perikanan budidaya, Budidaya lele, khususnya di Kecamatan Muncar yang sebelumnya hanya sekedar coba-coba telah berubah menjadi salah satu sumber penghasilan bagi para nelayan di masa paceklik atau musim barat pada saat tidak melaut” ujar Abduh.
sumber : bibitikan.net