Berhasilnya Budidaya Ikan Pola Minapadi di Aceh Utara

Budidaya ikan dengan sistem Mina Padi telah berhasil dilakukan dengan sukses di beberapa daerah di Kabupaten Aceh Utara, dan sedang dipanenkan. Pemerintah setempat berjanji akan memanfaatkan kembali sejumlah lahan – lahan tambak yang masih terlantar.
“Sistem budidaya ikan dan padi itu merupakan budidaya percontohan untuk diperkenalkan kepada masyarakat petani. Dan lahan – lahan yang masih terlantar nanti akan kita manfaatkan kembali,” kata Koordinator Tehnik Bidang Perikanan DKP Aceh Utara, Agus Salem SST, kepada Bisnis, dilokasi panen perdana Demplot Budidaya Mina Padi di Kecamatan Baktiya.
Panen perdana ikan Nila itu dilakukan oleh kelompok Usaha Kena, Gampong Mantag Raya Barat, Kecamatan Baktiya. Panen perdana ikan Nila itu juga merupakan upaya pemerintah Aceh melalui dukungan dana Otonomi Khusus tahun 2013.
Kelompok Kena tersebut telah berhasil membudidayakan 4000 benih ikan Nila serta tanaman Padi di lahan tambak seluas 1 Hektar. Proses pemupukan dan pembibitan ikan di lahan air asin itu dilakukan dengan tehnik modern, dan dipanenkan setelah 3 bulan 5 hari dari masa awal.
“Kalau padi panen setelah 3 bulan 5 hari, selang 15 hari kemudian baru panen ikan. Dengan tehnik modern itu kita sudah berhasil melakukannya,” kata ketua Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kecamatan Baktiya, Hanafiah ST.
Karena itu, Dinas Perikanan Aceh Utara akan terus memberikan metode – metode ilmiah maupun modern kepada masyarakat petani dengan tujuan untuk dapat mengembangkan budidaya ikan dan padi disatu lahan.
“Tujuan kita untuk meningkatkan kapasitas ekonomi petani dalam perihal ini, petani pun suka memanfaatkan lahannya yang masih terlantar,” kata Agus Salem lagi.
Menurut dia, masih banyak lahan – lahan tambak yang masih terlantar di kabupaten Aceh Utara. Seperti, di Kecamatan Seunuddon, Tanah Jambo Aye, Baktiya, Baktiya Barat, Lapang dan Kecamatan Samudra. Lahan tersebut kini tengah di bidik oleh DKP Aceh Utara untuk dimanfaatkan kembali.
Keberhasilan Demontrasi Plot Pilot Percontohan (Demplot) budidaya Ikan dan Padi (Minapadi) ini sepertinya semakin meminati para petani tambak.
“Kalau dilahan satu hektar ini bisa memakan anggaran sekitar 50 juta lebih. Anggaran ini kita bebankan kepada Otsus Aceh,” kata Agus.
Dia berharap mudah-mudahan dengan sistem minpadi percontohan ini, petani nantinya bisa melakukan dengan anggaran sendiri.
sumber : bibitikan.net
Share:

Pengunjung

ANIMAL FEED MATERIAL

KAMI BERGERAK DI BIDANG PENYEDIAAN BAHAN PAKAN TERNAK. BAGI ANDA YANG MAU ORDER KAMI SIAP SUPLAY

Transportasi