Melihat peluang dan potensi budidaya ikan air tawar di Bintan yang begitu bagus, Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan berkonsentrasi dalam memberdayakan pembudidaya ikan air tawar. Seperti pembudidaya ikan lele, mujahir, ikan mas, bawal air tawar maupun jenis ikan air tawar lainnya.
Sebagai bentuk kesungguhan Pemerintah dalam memberdayakan nelayan tersebut yakni, tahun ini akan memberi bantuan dana sebesar Rp520 juta untuk 8 kelompok pembudidaya ikan air tawar. Setiap kelompok pembudidaya mendapatkan bantuan sebesar Rp65 juta.
“Tahun ini yang mendapatkan bantuan sebanyak 8 pembudidaya ikan air tawar, untuk setiap kelompoknya Rp65 juta. Jadi total dana yang dikucurkan tahun ini Rp520 juta,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Wan Rudi Iskandar, baru-baru ini.
Setiap kelompok pembudidaya lanjutnya, terdiri dari 8 sampai dengan 10 orang. Pemerintah akan memverifikasi kelompok pembudidaya yang aktif, sehingga bantuan yang dikucurkan betul-betul mengena dan tepat sasaran. Sehingga tujuan pemberian bantuan sebagai stimulan dapat tercapai.
“Bantuan ini merupakan stimulan. Jadi setiap kelompok pembudidaya selayaknya sudah memiliki rencana pengembangan dan manajerial. Bantuan yang diberikan Pemerintah sifatnya melajukan pencapaian tujuan yang sudah dirintis oleh kelompok nelayan pembudidaya,” ujarnya.
Disamping bantuan berupa bibit ikan terangnya, Pemerintah juga akan memberikan pendampingan dan bimbingan teknis dan manajerial. Supaya pembudidaya ikan air tawar dapat mempraktekkan sesuai dengan standar yang disayaratkan untuk pertumbuhan optimal.
“Pelatihan teknis dan menajerial tentu akan dilaksanakan terus menerus, guna meningkatkan kemampuan mereka. Karena kalau hanya mampu secara teknis dalam pembenihan, pembesaran saja tanpa didukung kemampuan manajerial dan pemasaran, maka kelompok pembudidaya akan mengalami kesulitan pada pengelolaan pasca panen,” terangnya.
Salah seorang pembudidaya Ari mengatakan, ia cukup senang dengan rencana Pemerintah memberikan bantuan kepada pembudidaya ikan air tawar. Namun ia berharap bentuk bantuannya tidak monoton hanya berupa bibit ikan iar tawar dan pelatihan saja terus menerus. Mestinya ada variasi, seperti bantuan sarana prasaran peralatan.
“Kesulitan nelayan pembudidaya bukan hanya pada persoalan bibit dan pengetahuan teknik dasar dan pengelolaan budidaya ikan air tawar saja, namun yang tidak kalah pentingnya adalah persoalan sarana prasarana yang harganya mahal. Begitu juga dengan persoalan pakan yang selama harganya melambung akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),” ujarnya.
sumber : bibitikan.net