Potensi Perikanan di Provinsi Kalimantan Timur yang sangat bagus hingga saat ini hanya tergarap 30 persen atau 102,3 ribu ton dari total potensi produksi mencapai 341 ribu ton, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Iwan Mulyana.
“Kaltim merupakan daerah yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan prospektif. Untuk potensi produksi tambak maupun perikanan air tawar dan laut mencapai 341 ribu ton dengan tingkat pemanfaatan mencapai 30 persen,” katanya didampingi Sekretaris DKP Kaltim, Rusdiansyah Indra, di Samarinda.
Ia menjelaskan, potensi perairan laut yang dapat diusahakan secara lestari setiap tahun sebesar 140 ribu ton, tambak 122 ribu ton, dan perikanan air tawar 79 ribu ton.
Potensi perikanan dan kelautan Kaltim itu tersebar di 14 kabupaten dan kota terutama di wilayah pantai seperti Kabupaten Bulungan, Berau, Kutai Timur, Bontang, Balikpapan, Tarakan, Penajam Paser Utara, dan Nunukan.
Apalagi, katanya, Kaltim masuk zona ekonomi eksklusif di Laut Sulawesi atau timur laut Kabupaten Nunukan dengan luas 2,75 juta hektare dan potensi tangkap ikan tuna cukup besar.
Ia mengatakan, daerah pendukung pengembangan budi daya perikanan terutama tambak diarahkan kepada kawasan pesisir Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser.
Selain itu, kawasan Teluk Balikpapan untuk kegiatan perikanan tangkap hingga 12 mil, pengelolaan lingkungan (daerah aliran sungai, pencegahan pencemaran industri dan pelayanan), budi daya perikanan karang, budi daya tambak, dan pengembangan pelabuhan perikanan di Manggar, Balikpapan.
Ia mengatakan, penangkapan ikan berupa “fishing ground” di seluruh perairan Kaltim yang meliputi perikanan dermasal (dasar laut) antara lain jenis kakap, bawal, baronang, cucut atau hiu, pari, kuro, kakap merah, bambangan, udang barong, lobster, udang windu, dan udang dogol.
Budi daya air payau atau tambak khusus jenis udang dapat dilakukan di Kabupaten Berau, Bulungan, Bontang, Tarakan, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara.
Selain itu, pembenihan udang di Balikpapan, Bontang, Berau, Tarakan, Kutai Barat, dan Paser.
Ia mengatakan, pengolahan ikan akan diusahakan di Paser, Balikpapan, Kutai Timur, Nunukan, dan Berau, sedangkan pengalengan ikan di Balikpapan, Kutai Kartanegara, Tarakan, Berau, Kutai Timur, Bontang, Paser, Nunukan, dan Bulungan.
Ia mengatakan, pengembangan perikanan untuk kawasan delta Mahakam dapat dilakukan melalui budi daya tambak, pusat pengolahan pascapanen termasuk pemasaran, dan pengelolaan lingkungan.
sumber : bibitikan.net