Produksi benih ikan air tawar di Balai Benih Ikan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, terbatas karena ketersediaan aliran listrik di daerah itu belum memadai untuk pembenihan ikan.
“Saat ini Kantor BBI Bangka Selatan belum dialiri listrik, sehingga pembenihan ikan masih dilakukan secara tradisional dengan tingkat keberhasilan yang rendah,” ujar Kepala Dinas Kelautan Perikanan Bangka Selatan, Kristializar di Toboali.
Ia menjelaskan belum adanya aliran listrik dari PLN ini, sehingga masyarakat kesulitan untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar yang memiliki prospek yang cukup tinggi, seiring permintaan atau konsumsi ikan air tawar masyarakat tinggi.
“Mudah-mudahan awal 2013 ini, PLN sudah memasang aliran listrik di BBI tersebut, sehingga ketersediaan benih ikan akan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini, masyarakat yang mengembangkan ikan air tawar, mengandalkan pasokan benih ikan dari Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka, sehingga membutuhkan biaya yang cukup tinggi karena jarak yang cukup jauh.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena kondisi tempat pembibitan ikan yang tidak memadai, namun demikian, kami terus mendorong masyarakat terus mengembangkan ikan air tawar dengan menyalurkan bantuan benih, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat dalam mengelola kolam ikan air tawar dan lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, produksi budidaya ikan air tawar di Kabupaten Bangka Selatan pada Triwulan II 2012 mencapai 103.700 kilogram.
“Secara umum jumlah produksi budidaya ikan air tawar di Bangka Selatan terus mengalami peningkatan yang signifikan mencapai 20 persen lebih per triwulannya, seiring animo masyarakat melakukan budidaya ikan juga meningkat,” ujarnya.
Menurut dia, jika dilihat dari jumlah produksi per kecamatan didominasi Kecamatan Toboali sebanyak 35.000 kg per triwulan dengan luas lahan budidaya 72.669 meter persegi.
Kemudian disusul Kecamatan Tukak Sadai 17.500 kg per triwulan dengan luas lahan budidaya 45.850 meter per segi, Kecamatan Payung 15.500 kg per triwulan dengan luas lahan budidaya 18.474 meter per segi dan Kecamatan Pulau Besar 13.000 kg per triwulan dengan luas lahan budidaya 25.500 meter per segi.
Selanjutnya Kecamatan Air Gegas produksinya mencapai 12.700 kg per triwulan dengan luas lahan budidaya 36.302 meter per segi dan Kecamatan Simpang Rumba 12.000 kg per triwulan dengan luas lahan budidaya 20.322 meter per segi.
“Secara umum jenis ikan budidaya masyarakat di Bangka Selatan bermacam-macam seperti nila, bawal, lele, patin, mas, gurame, kepuyu dan yang mendominasi produksi ikan setiap kecamatan adalah ikan lele, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
sumber : budidaya-ikan.com