Permintaan jagung manis bonanza sangat tinggi di pasar. Tak heran, banyak orang tertarik membudidayakan jagung asal Thailand ini.Apalagi, budidaya jagung manis ini juga tidak sulit.
Agus, petani jagung bonanza asal Lembang, Jawa Barat mengatakan, budidaya jagung bonanza tergolong mudah. "Cuma ada beberapa hal yang harus diperhatikan," katanya.
Menyangkut penyiapan lahan. Menurut Agus, tanah yang akan ditanami jagung bonanza harus tanah gembur. Lalu, buat lubang tanam dengan kedalaman 3 centimeter (cm) - 5 cm. Sementara ukuran jarak tanamnya sekitar 40 cm x 100 cm.
Setiap lubang tanam biasanya diisi dua hingga tiga butir benih jagung. Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan atau permulaan musim hujan, yakni sekitar bulan September hingga November.
Usia rawan tanaman ini adalah saat berusia 15 hari. Disebut rawan karena tanaman rentan terhadap pelbagai gangguan hama dan penyakit.
Salah satunya adalah serangan gulma atau rumput liar. Gulma ini biasanya tumbuh di sekitar tanaman jagung.
Selain gulma, tanaman ini juga rentan dikerubungi semut karena batangnya yang manis. Cara mengatasinya bisa dengan menyemprotkan pestisida. Supaya tumbuh normal, tanaman harus diberi pupuk. “Bisa dikasih pupuk urea dan NPK,” kata Agus.
Setelah melewati masa 15 hari dan tanaman tumbuh normal, bisa dipastikan budidaya jagung bonanza ini hampir seluruhnya sukses. Tahap berikutnya adalah melakukan pemupukan rutin sampai tanaman berbuah. Pemberian pupuk ini akan mempengaruhi ukuran tongkol jagung.
Bila kurang pupuk, biasanya tanaman menghasilkan buah jagung dengan tongkol kecil. Tapi bila pemberian pupuknya intensif, tongkol jagung akan berukuran besar dengan lingkaran warna merah.
Pembudidaya lainnya, Ronald Hutahaean mengatakan, tanaman jagung bonanza bisa dipanen empat kali dalam setahun. Namun, dalam waktu tertentu harus ada pergantian tanaman dengan komoditas lain. Dengan begitu, tanaman jagung tidak mudah terkena hama.
Pergantian itu bisa dilakukan setelah panen jagung pertama. Komoditas pengganti bisa kedelai atau kacang panjang. Soalnya, kedua tanaman itu mengisap nitrogen di udara sehingga bisa menjaga tanah tetap gembur.
“Rotasi tanaman ini perlu agar proses biologis tumbuhan di akar dan daun berjalan dengan baik,” ujar Agus.
MenurutAgus, biaya perawatan jagung bonanza sangat murah. Setiap hektar, ia hanya menghabiskan Rp 1 juta. Biaya itu sudha termausk untuk upah pekerja dan pembelian pupuk.
(Selesai)
sumber : kontan.co.id