Dengan adanya potensi yang cukup besar di wilayah Bima, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berharap budidaya perikanan air tawar bisa menjadi primadona untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah setempat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima, Ir. Abidin Hamzah, dalam situs Pemkab Bima menyatakan, pihaknya terus berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui sektor perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar mengingat potensinya yang cukup menjanjikan.
Potensi pengembangan budidaya perikanan air tawar di Kabupaten Bima tidak hanya di kecamatan Madapangga tetapi juga di kecamatan-kecamatan lainnya.
Potensi budidaya ikan air tawar di Kabupaten Bima dan potensi lestarinya mengalami kenaikan yang cukup tinggi mencapai 10.167 hektar dan baru dimanfaatkan 0,97 persen yang tersebar di empat kecamatan. Jumlah kelompok pembudidayaan sekitar 59 kelompok dengan jumlah rumah tangga lebih kurang 210 orang.
Produksi ikan air tawar di Kabupaten Bima pada tahun 2009 baru mencapai 10.712 ton yang terdiri dari jenis ikan nila, ikan lele, dan ikan kerapu.
Dukungan pemerintah daerah setempat untuk pelaksanaan program budidaya ikan air tawar diantaranya dalam penyediaan bibit sebanyak 27.150 ekor ikan nila, 48.200 ekor bibit ikan lele 15.110 ekor, bibit ikan kerapu 10.150 ekor.
“Prospek budidaya ikan air tawar ini ke depan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para anggota kelompok yang tergabung kelompok” kata Abidin.
Program prioritas di sektor perikanan yang ditujukan bagi peningkatan produksi dan daya saing produk perikanan, pemberdayaan kelompok tani perikanan air tawar ini memiliki arti penting mengingat makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya konsumsi ikan.
Hal ini diantaranya dapat dilihat dari data bahwa tingkat konsumsi pada tahun 2008 yang ditargetkan 19,47 persen terealisasi 23,4 persen, melampaui target Provinsi NTB sebesar 20,19 persen dan target nasional sebesar 20,6 persen.
sumber : bibitikan.net
