Bakteri Aeromonas Hydrophila kerap menjadi momok menakutkan penyebaran penyakit yang biasa menyerang ikan air tawar di Kabupaten Cianjur. Penyebaran penyakit itu satu di antaranya biasa terjadi akibat perubahan iklim.
Kepala Seksi Bina Kesehatan Ikan dan Hewan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, Agung Riyanto mengatakan, penyebaran penyakit pada ikan di Kabupaten Cianjur didominasi bakteri Aeromonas Hydophila, White Spot Virus, dan Koi Herves Virus.
Menurutnya, penyakit-penyakit tersebut biasanya timbul karena perubahan iklim dan kondisi air yang sudah tercemar limbah.
“Untuk mengatasi penyebarannya bisa dengan memberikan vitamin C serbuk yang dicampur pakan ikan agar kondisi ikan sehat kembali,” kata Agung saat dihubungi INILAH.
Agung menyebutkan, menyikapi berbagai jenis penyakit yang biasa menyerang komoditas ikan air tawar itu, pada umumnya para petani pembudi daya ikan sudah bisa mengantisipasinya.
Sehingga, ketika terjadi musim pancaroba, para petani ikan akan mengganti dengan jenis ikan yang lebih tanah terhadap penyakit dan sanggup bertahan pada oksigen rendah.
“Misalnya saja ikan nila atau lele dumbo,” ujar Agung.
Agung menyebutkan, produksi ikan air tawar di Kabupaten Cianjur selama tahun 2012, di antaranya ikan mas sebanyak 25.236,65 ton, ikan nila sebanyak 10.550,21 ton, ikan bawal sebanyak 13.404,77 ton, serta ikan lainnya sebanyak 292,23 ton. Total produksi ikan air tawar di Kabupaten Cianjur selama tahun 2012 tercatat sebanyak 49.483,86 ton.
sumber : budidaya-ikan.com