Budidaya ikan lele tidak hanya terbatas untuk kalangan orang dewasa yang hanya bergelut di dunia perikanan saja, para siswa SD pun kini telah banyak belajar untuk melakukan budidaya ikan lele. Keterbatasan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang hanya Rp 9.425/bulan, memaksa SD cangkiran 02 yang ada di Semarang untuk mencari tambahan dana untuk biaya operasional kegiatan belajar mengajar. Menyusul jumlah keseluruhan peserta didik yang hanya 60 orang, SD Cangkiran 02, di Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, mengembangkan budidaya ikan lele sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
“Budidaya ikan lele ini disamping bisa menghasilkan lele untuk dijual ke pengepul, bisa untuk media pelajaran ekstrakurikuler siswa kami,” kata Ngatirin, Kepala sekolah.
Tidak banyak sekolah yang memiliki gagasan untuk membudidayakan ikan ini. “Alhamdulillah, hasil penjualan lele ini bisa kami tabung untuk membantu siswa kurang kurang mampu,” kata Ngatirin.
Dibandingkan dengan SD lain di Kecamatan Mijen, lokasi SD Cangkiran 02 pun jauh terpencil di tengah persawan dan perbukitan, di perbatasan antara Semarang. Di Mijen terdapat 33 SD yakni 24 negeri, 6 swasta dan 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI).
SD Cangkiran 02 pun hanya menampung dua dusun, yakni Dusun Kedung Puru dan Kebon Roto (emat T dan sary RW), serta dari Perumahan Delta Asri 3. “Tapi kami optimis di masa mendatang kalau perumahan itu sudah banyak penghuninya kami akan banyak menampung siswa dari sana,” pungkasnya.
sumber : bibitikan.net