Sekitar 50.000 ekor benih ikan mujair nila ditebar di Sungai Cimanuk, tepatnya di Desa Sukakersa Kecamatan Jatigede.
Penebaran benih ikan yang didapat dari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum BP3U Provinsi Jabar dilakukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mandiri untuk pemulihan kondisi habitat ikan di perairan sungai yang kini populasinya sudah semakin berkurang. Selain itu, penebaran dilakukan untuk pengayaan jenis ikan di Sungai Cimanuk.
“Penebaran dilakukan di sungai Cimanuk dengan luas tebaran sekitar 2 kilometer ditujukan untuk pemulihan kondisi habitat ikan dan juga untuk menunjang budidaya ikan dengan keramba yang dibuat oleh kelompok ,” ujar Ketua Kelompok Rahmat (56).
Menurut Rahmat, kegiatan ini tak lain sebagai upaya pelestarian ikan di perairan umum karena potensi perikanan darat (kolam ikan) sudah tak memungkinkan akibat minimnya lahan. Untuk itu dicoba budi daya ikan dengan karamba yang dibuat di sungai atau di perairan umum. Dengan metode keramba, selain melestarikan populasi ikan, juga akan hemat pakan dan kesehatan serta kesegaran ikan akan terjamin.
“Targetnya memang jangka panjang, metode keramba salah satu upaya menyiasati budidaya ikan di sungai, praktis dan tidak mengotori lingkungan, karena karamba dibuat di sungai,” ujar Rahmat.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sumedang Ade Guntara yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan kegiatan tebar benih atau restocking benih ikan di sungai atau di perairan umum merupakan metode yang harus dikembangkan di masyarakat.
“Kami sangat mendukung karena ini upaya yang bagus bagi perikanan sendiri, karena memanfaatkan sungai untuk budi daya ikan, ya salah satunya dengan metode keramba ini,” katanya..
Ade menambahkan, selanjutnya penebaran benih ikan ke sungai atau perairan umum akan dilakukan secara simultan dan berkesinambungan. “Kalau itu bagus untuk semua, kita pasti upayakan,” imbuhnya.
sumber : budidaya-ikan.com