Pengolahan hasil budidaya ikan di Kota Tasikmalaya masih terbilang rendah. Hal itu dikarenakan terbentur dengan masalah pemasaran dan modal. Padahal, potensi tersebut ada, selama tahun 2011 saja tercatat 8.407,87 ton produksi ikan hasil pembudiayaan segala jenis ikan di Kota Tasikmalaya.
Ir Yerni Siswita, Kepala Seksi Bina Usaha Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya mengatakan, warga yang bergerak pada bidang pengolahan ikan masih sedikit karena pemasaran belum stabil. Adapun pasar tapi masih dalam pasar lokal yang berjalan bergantung pada pemesanan konsumen.
“Potensi ada, produk juga ada, sebut saja abon ikan di Purbaratu, baby fish nilem, pindang bandeng, otak-otak ikan, nuget ikan, dan bakso ikan. Produk ada tapi pemasaran kurang. Belum dalam permintaan yang besar,” kata dia.
Ia pun mengatakan, keterbatasan modal ikut mempengaruhi potensi yang ada. Saat ini, pengolahan ikan masih dikelola oleh individu belum berkelompok. Mereka bisa saja inovatif, tapi belum dikembangkan. “Jumlah pengolah produk ikan saat ini, ada delapan kelompok. Tersebar, biasanya kelompok wanita tani. Kalau melihat wilayah produksi ikan terbanyak ya para penggiat produk ikan olahan berada di Purbaratu, Bungursari, dan Indihiang dengan ikan unggulan gurame, nila dan mas,”ujar dia.
Menurut dia, pihaknya sudah berupaya mendorong masyarakat agar melirik pengolahan ikan terutama ikan air tawar karena potensinya besar. “Kegiatan sudah banyak, tinggal kesadaran masyarakat untuk lebih menekuni usaha di bidang perikanan. Di antaranya, budidaya ikannya dulu kemudian pelatihan pengolahan, sosialisasi pengembangan teknologi dengan mengundang dari provinsi,”ucapnya.
Upaya tersebut, lanjut Yerni, merupakan menggairahkan masalah intensifikasi perikanan di tengah masyarakat Kota Tasikmalaya yang notabene lahan perikanannya tidak seluas wilayah tetangga.
Sementara itu, produksi ikan di Kota Tasikmalaya pun masih belum mencukupi konsumi warga Kota Tasikmalaya. Selama tahun 2011 saja tercatat 8.407,87 ton produksi ikan dan itu pun masih perlu disuplai ikan dari Cirata. “Sehari bisa 6 ton dari Cirata. Dulu pernah di depo barter, sementara dari Kota Tasikmalaya menyediakan benih dan di Cirata pembesarannya,”ucap dia.
Ia menambahkan, perikanan Kota Tasikmalaya pun belum menjamah pasar eksport. Hal itu dikarenakan jaringan pemasaran terputus dengan adanya pengumpul dan kurangnya petugas lapangan.
sumber : budidaya-ikan.com