Minimnya nilai ekspor ikan Koi yang hanya sekita 19 juta dollar AS atau hanya sebesar Rp 178 miliar (kurs Rp 9.300 per dollar AS) menjadi keprihatinan Menteri Perikanan dan Kelautan, Sharif Cicip Sutarjo.
Ia mengajak eksportir ikan koi Indonesia meningkatkan nilai tambah dengan mengekspor ikan dalam kondisi sudah besar.
“Meski potensi ekspor ikan koi kita besar, tapi nilai kita jauh lebih kecil dibandingkan Singapura yang nilainya USD 60 juta dollar,” papar Cicip.
Sepengetahuannya, ekspor Singapura bisa besar karena menerima impor ikan dalam kondisi masih kecil lalu dikembangkan menjadi besar dan barulah kembali diekspor.
Cicip juga menyampaikan prihatin dengan dengan belum adanya nama-nama ikan yang menggunakan bahasa Indonesia tapi bahasa Jepang meski ikan banyak berasal dari Indonesia.
“Kalau menggunakan nama Indonesia setidaknya akan mengenalkan nama Indonesia ke dunia internasional,” paparnya.
sumber : budidaya-ikan.com
