Bekas tambang batu yang lama tidak terpakai hingga menjadi danau, akhir-akhir ini telah dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Warga Dusun Randu Bang, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri memanfaatkan lubang bekas penambangan batu di dusun tersebut untuk membudidayakan ikan. Setidaknya, ada dua lubang besar yang terisi air kemudian membentuk semacam telaga.
Kepala Desa Pare, Sugeng mengatakan, warga setempat rutin mengisi telaga buatan tersebut dengan benih ikan sejak empat tahun lalu. Tahun ini, mereka menebarkan sekitar 20.000 benih ikan. “Pemeliharaan ikan itu dikelola oleh LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Gunung Gono,” katanya.
Panen ikan dari telaga itu dimanfaatkan untuk mencukupi gizi masyarakat sekitar. “Biasanya, setiap kemarau dipanen. Hasilnya dikonsumsi sendiri oleh warga sekitar, belum dijual atau dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi,” katanya.
Dia menuturkan, aktivitas penambangan batu di bukit dusun tersebut sudah berlangsung selama puluhan tahun. Batu belah yang ditambang bisa mencapai sekitar 20 truk per hari. Dua buah lubang besar bekas penambangan akhirnya membentuk telaga sejak belasan tahun lalu. “Penambangannya sudah ada sejak saya belum lahir. Tetapi, telaga yang tercipta baru dimanfaatkan untuk memelihara ikan sejak empat tahun lalu,” ujarnya.
Telaga yang terbentuk masing-masing berukuran sekitar 50×20 meter. Saat ini, baru satu telaga yang dimanfaatkan untuk memelihara ikan nila dan tawes. Adapun satu telaga lainnya belum dijadikan kolam ikan.
Pihaknya berharap, Pemkab turut membantu sehingga seluruh telaga yang terbentuk bisa dirapikan kemudian dijadikan wisata pemancingan. Lokasi itu cocok dikembangkan untuk wisata karena ramai dikunjungi di hari libur.
“Tempat itu ramai. Malam hari juga banyak remaja yang ke sana. Saya berkeinginan tempat itu diberi penerangan sekalian. Ditanami pohon peneduh. Kemudian dijaga untuk mengantisipasi tindakan-tindakan negatif,” katanya.
sumber : budidaya-ikan.com
