Di Negeri kita ini terdapat beberapa jenis domba yang mungkin sering kalian lihat, salah satunya ialah jenis domba ekor tipis atau juga sering disebut domba gembel, disebut gembel karena bulunya yang nampak semrawut, gimbal, serta nampak kotor bila jarang dibersihkan. Jenis domba ini merupakan domba yang asli berasal dari Indonesia, pada awal perkembangannya domba ini mulai berkembang didaerah Jawa Tengah serta Jawa Barat, namun seiring berjalannya waktu, domba ini mulai menyebar ke seluruh tanah air, khususnya pulau Jawa, hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya kebutuhan daging yang menjadikannya menjadi salah satu domba yang banyak diternak untuk diambil dagingnya.
Didaerah saya sendiri jenis domba ekor tipis banyak yang menernaknya, bahkan jumlah lebih dominan dari pada jenis domba lain karena mungkin selain mudah dalam perawatannya juga harganya yang semakin hari semakin naik apalagi disaat hari-hari penting seperti Idul Adha, harganya bisa meningkat hingga 30 %, selain itu keunggulan lain dari domba ini adalah bersifat prolific atau dapat melahirkan anak kembar dari 2 hingga 5 ekor per melahirkan. Mungkin sebagian dari kalian masih ada yang belum tahu tentang jenis domba ini, namun bagi kalian yang masih belum tahu tidak usah kawatir karena kalian bisa melihat ciri-cirinya dibawah ini.
Ciri-ciri domba ekor tipis atau gembel
- Domba ini termasukdalam kategori domba dengan perawakan kecil, untuk beratnya yang jantan sendiri sekitar 30 sampai 40 kg, sedangkan yang betina sekitar 15 sampai 20 kg.
- Memiliki bulu wol berwarna putih namun akan terlihat gimbal apabila jarang dibersihkan, bulu tersebut lebih dominan berwarna putih dan warna hitam yang berada disekeliling matanya, hidung, serta di beberapa bagian tubuh lainnya.
- Terdapat ekor yang terlihat tidak menunjukkan adanya deposisi lemak.
- Telinganya pada umumnya berukuran kecil sampai medium dengan posisi menggantung untuk sebagian.
- Tanduk atau sungu bagi yang jantan berbentuk melingkar, sedangkan untuk yang betina sendiri kebanyakan tidak memiliki tanduk.
Sumber: http://www.infopeternakan.com