Bagi kalian yang suka bercocok tanam pasti membutuhkan pupuk sebagai media untuk menyuburkan tanah yang telah ditanami tanaman, pupuk sendiri dibedakan menjadi pupuk kimia dan pupuk organik, namun kebanyakan masyarakat masih menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur tanah atau penghijauan, padahal pupuk kimia yang terus menerus digunakan akan membuat tanah menjadi tidak subur karena kandungan kimianya yang tidak mudah larut dalam tanah, selain itu kadang pupuk kimia sering mengalami naik turun harga sehingga menjadi permasalahan yang membuat para petani susah mendapatkannya, sedangkan pupuk organik masih belum banyak yang menggunakannya, mungkin karena dari dulu sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia sehingga pupuk organik kurang familiar. Pupuk organik sendiri bisa dibuat atau didapatkan dari bermacam-macam bahan semisal kotoran hewan, dan disini saya akan mengulas tentang bagaimana memanfaatkan urine kelinci sebagai pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah, kenapa dari urine kelinci bukan yang lain?? itu karena urine dari kelinci memiliki unsur kandungan urea yang lebih tinggi dari pada hewan lain seperti sapi, kambing, kuda, kerbau dll.
Karena unsur kandungan ureanya lebih tinggi maka bisa dimanfaatkan untuk dibuat pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah sehingga tanaman yang ditanam dalam tanah tersebut dapat tumbuh subur. Urine kelinci sendiri dapat didapatkan dari para peternak kelinci yang dibiasa menampungnya untuk dijual atau bila kalian memiliki kelinci bisa menampung urinenya tersebut dengan menggunakan seng atau yang sejenisnya lalu ditempatkan tepat dibawah kandang kelinci, untuk mengalirkannya bisa menggunakan pipa yang dibelah lalu ujungnya diberi tempat penampungan berupa ember, diligent atau yang lainnya kemudian setelah terkumpul banyak bisa dibuat fermentasi untuk mengolahnya menjadi pupuk organik, lalu bagaimana cara membuatnya? untuk dapat membuat pupuk organik dari urine tersebut diperlukan bahan-bahan tambahan, agar lebih jelasnya bisa kalian simak dibawah ini.
Bahan yang diperlukan :
- Urine kelinci sebanyak 10 liter.
- Starter bakteri EM4 sebanyak 0.5% / liter urinenya atau sekitar 5 ml/liter urinenya, jadi apabila kalian menyiapkan 10 liter urine maka perlu disediakan larutan EM4 sebanyak 50 ml, larutan tersebut dapat kalian dapatkan ditoko atau kios yang menjual perlengkapan pertanian.
- Larutan gula pekat sebanyak 1%/ liter urinenya, jadi apabila kalian menyiapkan 10 liter urine maka perlu disiapkan 100 ml. Bila kalian menginginkannya bisa mengganti larutan gula pekat dengan molase atau tetes tebu dengan dosis yang sama.
Peralatan yang dibutuhkan :
- Ember plastik yang terdapat tutupnya atau bila tidak ada bisa menggunakan diligent plastik.
- Gelas ukur yang digunakan untuk mengukur komposisinya.
- Alat pengaduk yang digunakan untuk mengaduk komposisi yang ada.
Cara pembuatannya :
- Masukkan urine tersebut kedalam ember atau diligent yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
- Tambahkan starter bakteri EM4 sebanyak 50ml kedalam ember atau diligent yang berisi urine tersebut.
- Tambahkan larutan gula pekat atau bisa juga molase kedalam ember atau diligent yang talah berisi urine dan campuran larutan EM4.
- Bila semua bahan telah dicampurkan maka langkah selanjutnya adalah menutup ember atau diligent tersebut dengan rapat lalu dibiarkan selama kurang lebih 3 minggu agar terjadi proses fermentasi sehingga terbentuklah pupuk organik yang siap untuk digunakan.
Cara penggunaannnya :
Untuk menggunakan pupuk yang sudah jadi bisa dicampur dengan air dengan perbandingan 1 : 10, atau bila kalian mengambil 1 liter pupuk maka bisa dicampur dengan 10 liter air biasa.
Demikianlah informasi tentang fermentasi urine kelinci, semoga informasi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih.
Sumber: http://www.infopeternakan.com