Sebagai penggemar ikan hias pastinaya kalian sudah tahu tentang jenis ikan ini, ya ikan molly adalah salah satu jenis ikan hias yang berasal dari Meksiko, Florida, Virginia dengan sifat omnivore. Ikan ini memiliki tubuh yang relatif besar yaitu sekitar 12 cm maksimal. Saat ini jeis ikan ini sudah beredar banyak dipasaran dengan berbagai bentuk dan warna karena persilangan dan juga mutasi. Ikan ini lumayan populer dipasaran sehingga ini bisa menjadi satu kesempatan untuk kalian bila ingin membudidayakannya, untuk melakukan budidaya ikan molly sebenarnya sama seperti budidaya ikan yang lain, namun mungkin yang membedakannya dengan ikan lain adalah waktu yang dilakukan seperti pada saat pemijahan.
Untuk melakukan budidaya ikan molly kalian terlebih dulu harus tahu bagaimana membedakannya antara yang jantan dan betina, hal ini penting karena merupakan salah satu hal untuk menunjang proses budidaya, berikut ini adalah perbedaannya :
Indukan jantan
- Mempunyai gonopodium atau tonjolan dibelakang sirip perut yang merupakan modifikasi sirip anal yang panjang.
- Tubuhnya terlihat ramping.
- Warnanya lebih cerah dari yang betina.
- Sirip punggung terlihat lebih panjang.
- Kepalanya terlihat agak besar.
Indukan betina
- Dibelakang sirip perut tidak terlihat ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
- Tubuhnya terlihat gemuk.
- Warnanaya kurang cerah dari yang jantan.
- Sirip punggung terlihat biasa.
- Kepalanya terlihat agak runcing.
Cara pemijahannya
- Persiapan pertama dalam pemijahan adalah mempersiapkan wadah pemijahan bisa berupa bak plastik atau akuarium.
- Menambahan garam dapur sekitar satu sendok makan per 8 liter air dalam bak.
- Tempatkan wadah untuk pemijahan ditempat yang jauh dari keramaian agar proses pemijahan berjalan dengan baik.
- Menambahkan tanaman air sebagai perangsang.
- Induk dimasukkan ke dalam tempat pemijahan dengan perbandingan induk jantan dan induk betina 1:3.
- Proses pemijahan ditandai dengan saling kejar yang dilakukan induk jantan terhadap induk betina sambil menempelkan badannya, ini berlangsung selama kurang lebih 4 sampai 7 hari.
- Setelah sekitar seminggu, benih nampak berkumpul diantara tanaman air atau berenang di pinggiran bak.
- Setelah itu dapat dipisahkan dari induknya dan dipindahkan ke kolam pendederan.
Cara perawatan benihnya
- Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan pakan, karena masih mengandung kuning telur atau yolk egg, namun setelah kurang lebih 4 sampai 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring sebelumnya, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
- Setelah mencapai ukuran medium kurang lebih 2 sampai 3 cm dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa kurang lebih 5 sampai 7 cm dapat diberi pakan.
- Disamping pakan alami dapat pula diberi pakan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dan yang lain.
- Pemberian makanan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari, hendaknya jangan memberikannya secara berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air kolam.
- Perhatikan kualits air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan, untuk itu lakukan pergantian air secara berkala.
- Kotoran dalam kolam dapat dibersihkan setiap 2 sampai 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 sampai 20% dapat diganti dengan air yang baru.