Agroindustri, Sektor Bisnis sebagai Pilar Utama Dalam Kemajuan Perekonomian Negara

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Indonesia memang dibutuhkan beberapa kebijakan dan strategi yang harus dilakukan pemerintah. Di Indoensia sendiri memang masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan untuk bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran di negri ini menjadi contoh betapa besarnya permasalahan yang harus dihadapi bangsa ini. Dari sinilah maka kemudian muncul agroindustri yang bisa menjadi sebuah langkah efektif guna mengatasi keadaan sulit ini. mengapa agroindustri? Sebab industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanyaini dianggap sangat cocok diterapkan dan dimaksimalkan untuk membangkitkan perekonomian Indonesia. Maka dari itu  tak berlebihan jika kemudian agroindustri dikatakan sebagai sektor dan tonggak utama di Indoensia. Lalu seperti apakah perwujudannya? Berikut ulasannya.
Definisi Agroindustri
Secara etimologi, agroindustri berasal dari dua kata, yaitu agricultural dan industry. Secara ilmiah agroindustri berarti suatu industri yang bahan bakunya menggunakan bahan-bahan dari hasil pertanian. Atau dalam arti lain agroindustri adalah suatu kegiatan pengolahan bahan baku untuk menghasilkan suatu produk untuk kemudian dimanfaatkan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi lain mengatakan bahwa agroindustri adalah sebuah kegiatan industri dengan merancang serta menyediakan peralatan atau jasa untuk sebuah kegiatan dengan memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan bakunya.
Sangat Cocok Diterapkan dan Dimaksimalkan di Indonesia
Agroindustri sendiri memang sebuah industri yang sangat tepat dan cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara agraris dengan didukung oleh penduduknya yang 60% beraktivitas disektor pertanian dan juga kondisi tanah yang subur serta iklim yang mumpuni. Dari sini maka pertanian memang akan selalu menjadi yang terdepan dan faktor terpenting bagi perekonomian Indonesia. Kehandalan sektor pertanian di Indonesia ini memang terbukti kehandalannya dalam segala keadaan bahkan dalam situasi krisis sekalipun.
Terbukti Untuk Dijadikan sebagai Sektor Utama dan Unggulan
Tidak hanya tahan terhadap krisis, pertanian di Indonesia juga terbukti bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini terjadi ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi di tahun 1997-1998 silam. Nah dalam keadaaan terpuruk tersebut, agroindustri mampu tampil sebagai sektor terdepan yang mampu bertahan dalamse jumlah unit usaha dan juga berkontribusi secara positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Saat masa krisis itu beberapa agroindusti yang tetap beroperasi dan tetap mengalami pertumbuhan adalah kelapa sawit, pengolahan ubi kayu dan industri pengolahan ikan. Tetap eksisnya ketiga kelompok agroindustri ini dalam masa krisis dikarenakan industrinya yang tidak bergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta peluang pasar ekspor yang besar.
Berpotensi Meningkatkan Cadangan Devisa Negara
Kekuatan agroindustri ini tidak hanya terlihat dari ketahanannya menghadapi krisis, tapi juga industri berbasis pertanian ini mampu juga meningkatkan cadangan devisa serta penyediaan lapangan kerja. Dari sini maka masalah pengangguran pun akan mampu teratasi. Agroindustri ini memang tergolong industri yang bersifat padat karya sehingga akan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Kekuatan agroindustri ini semakin terlihat dari adanya keragaman hayati (biodiversity) yang cukup besar. Betapa tidak, untuk sektor perkebunan saja telah tercatat sekitar 145 komoditi sebagai komoditi binaan. Dari 145 komoditi sendiri setidaknya ada 10% yang mempunyai nilai ekonomis seperti kelapa sawit, karet, kopi, jambu mete.
Akan Semakin Strategis Jika Dilakukan Secara Terpadu dan Berkelanjutan
Untuk tahapan yang paling menguntungkan pengembangan agroindustri ini akan semakin strategis untuk pertumbuhan ekonomi jika dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Maksud dari terpadu sendiri adalah keterkaitan usaha sektor hulu dan hilir serta pengintegrasian kedua sektor tersebut secara sinergis dan produktif. Sedangkan untuk konsep berkelanjutan disini berarti pemanfaatan teknologi konservasi sumberdaya dengan melibatkan kelompok/lembaga masyarakat, serta pemerintah pada semua aspek. Untuk menjadikan agroindustri ini bisa berjalan secara terpadu dan berkelanjutan sendiri dibutuhkan jaringan kerja dan peran aktif semua pihak yang terkait.
Kendala Pengembangan Agroindustri
Meskipun agroindustri ini sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian dan perekonomian nasional, namun tetap saja ada beberapa kendala dan permasalahan yang menghadang dan harus dihadapi oleh agroindustri. Dan beberapa kendala dan permasalahan yang menghadang pertumbuhan agroindustri tersebut adalah :
  • Sifat produk pertanian yang boros tempat dan mudah rusak sehingga membutuhkan adanya teknologi pengemasan dan transportasi yang mampu mengatasi masalah tersebut.
  • Aspek kontinuitas produksi agroindustri menjadi tidak terjamin dikarenakan sebagian besar produk pertanian ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan juga bersifat musiman.
  • Sulitnya menembus ketatnya persaingan pasar karena kualitas produk agroindustri yang masih rendah.
  • Masih banyaknya industri berskala kecil dengan teknologi yang rendah pada agroindustri ini.
Peluang Besar Agroindustri
Meskipun agroindustri ini memiliki beberapa kendala, namun dibalik iru sebenarnya industri berbasis pertanian ini memiliki pelaung yang sangat besar dan meyakinkan jika dikelola secara arif dan bijaksana. Beberapa peluang yang ada pad agroindustri tersebut antara lain :
  • Jumlah penduduk Indonesia yang kini berjumlah lebih dari 220 juta jiwa merupakan aset nasional dan sekaligus berpotensi menjadi Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004 127 konsumen produk agroindustri. Namun bila potensi ini tidak dikelola dengan baik, maka justru akan menjadi beban bagi kita semua. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin meningkat merupakan kekuatan yang secara efektif akan meningkatkan permintaan produk pangan olahan.
  • Berlangsungnya era perdangangan bebas berskala internasional, telah semakin membuka kesempatan untuk mengembangkan pemasaran produk agroindustri.
  • Penyelenggaraan otonomi daerah memberikan harapan baru akan munculnya prakarsa dan swakarsa daerah untuk menyelenggarakan pembangunan sesuai dengan program dan aspirasi wilayah yang spesifik dan berdaya saing. Peningkatan kinerja pemerintah daerah bila dibarengi dengan stabilitas politik merupakan faktor penting yang akan menarik minat para investor untuk mengembangkan agroindustri.
  • Dari sisi suplai sumberdaya, agroindustri masih memiliki bahan baku yang beragam, berlimpah dalam jumlah dan tersebar di seluruh penjuru tanah air. Sementara itu kapasitas produksi usaha agroindustri yang masih dapat ditingkatkan. Modernisasi dan teknologi pengolahan yang semakin banyak diaplikasikan, merupakan jaminan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi agroindustri.
  • Dalam proses produksinya, bahan baku agroindustri tidak bergantung pada komponen impor. Sementara pada sisi hilir, produk agroindustri umumnya berorientasi ekspor.
Alasan Mengapa Agroindustri Mampu Berikan Kontribusi Bagi Pembangunan
Menurut Austin, dalam bukunya Agroindustrial Project Analysis. The John Hopkins university Prss menyatakan bahwa agroindustri ini akan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional, terutama untuk negara-negara berkembang, berikut alasannya :
  1. Pertama, agroindustri adalah pintu untuk sektor pertanian
Dengan kemampuannya untuk melakukan transformasi bahan mentah dari pertanian menjadi produk akhir untuk kepentingan konsumen maka agroindustri ini akan membuat permintaan pasar tersendiri. Dari sini maka jdailah agroindustri sebagai pintu masuk utnuk sektor pertanian nasional.
  1. Kedua, agroindustri sebagai dasar sektor manufaktur
Sesuai dengan namanya yang berkonsep industri maka tentunya agroindustri ini akan mampu menciptakan kesempatan kerja. Contoh nyata riset yang dilakukan di Amerika Serikat misalnya, ternyata agroindustri mampu melibatkan 27 persen dari angkatan kerja sedangkan usaha tani biasa hanya melibatkan 2 persen dari angkatan kerja.
  1. Ketiga, agroindustri menghasilkan komoditas ekspor penting
Terakhir, alasan bahwa agroindustri mampu berikan kontribusi bagi pembangunan adalah kemampuan industri pertanian ini dalam menghasilkan komoditas ekspor penting. Ya, beberapa komoditas dari agroindustri ini memang sudah berkualitas ekspor. Sebut saja produk-produk agroindustri seperti pengeringan yang mampu mendominasi ekspor kebanyakan negara berkembang. Dari sini pun agroindustri mampu menambah perolehan devisa negara.
Share:

Pengunjung

ANIMAL FEED MATERIAL

KAMI BERGERAK DI BIDANG PENYEDIAAN BAHAN PAKAN TERNAK. BAGI ANDA YANG MAU ORDER KAMI SIAP SUPLAY

Transportasi